30 Maret 2010

16 Desa di Rote Ndao Pontesial Rawan Pangan

Monday, 01-03-2010


 
BAA, POS KUPANG. com -- Curah hujan tergolong sangat kecil untuk 16 desa di wilayah Kabupaten Rote Ndao selama musim hujan tahun ini. Akibatnya, petani terancam gagal panen sehingga berpeluang terjadi rawan pangan.
 

 

Bahkan dua desa diantaranya desa Lekik dan desa Dolasik di Kecamatan Rote Barat Dayab(RBD) dilaporkan tak ada curah hujan sama sekali setelah petani menanam padi dan jagung.

Ke-16 desa yang sangat kecil curah hujannya yakni desa Sedeoen, dan desa Nembrala di kecamatan Rote Barat, desa Oebela, Boni, Oelua, Lidor, Daudolu, Netenain, dan desa Toloama di kecamatan Rote Barat Laut (RBL), desa Lekik, Oeseli, Oebou dan desa Dolasik di kecamatan Rote Barat Daya (RBD), desa Oeledo, desa Sonimanu dan desa Lenupetu di

kecamatan Pantai Baru.

Demikian dikatakan Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (PPK) Kabupaten Rote Ndao, B Nelson Meok, STP, M.Si ketika ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (27/2/2010) siang.

Menurut Meok, hal itu berdasarkan laporan petugas teknis operasional pertanian dari semua kecamatan dalam pertemuan yang digelar di dinas tersebut sehari sebelumnya, Jumat (26/2/2010).

Dikatakan Meok, laporan tentang kekurangan curah hujan terjadi hampir diseluruh kecamatan Rote Ndao dan yang paling nyata adanya dampak kekurangan curah hujan dapat terlihat di wilayah kecamatan Rote Barat serta dua desa di kecamatan Rote Barat Daya yakni desa Lekik dan Dolasik.

"Kalau di kecamatan Rote Barat daun-daun jagung sudah mengulung dan layu karena matahari yang terlalu panas sehingga kemungkinan panen jagung di wilayah ini akan gagal. Sedangkan untuk tanaman padi di sawah tadah hujan atau padi gogo rancah sekarang ini dalam proses pertumbuhan vegetatif yakni pertumbuhan daun dan batang dan belum masuk pada pertumbuhan generatif yakni berbunga dan berbuah. Sehingga

sangat diharapkan dalam satu atau dua minggu ini ada hujan yang turun sehingga padi bisa terselamatkan," kata Meok.

Jika dalam satu atau dua minggu ini tidak terjadi hujan, kata Meok, maka kemungkinan besar akan terjadi gagal panen. Oleh karena itu, pihaknya sudah menginstruksikan petugas teknis operasional pertanian kecamatan agar dapat melakukan pemantauan dan melaporkan soal adanya gagal panen atau fuso supaya segera diambil jalan keluar oleh pemerintah terutama dinas PPK Kabupaten Rote Ndao.

"Sebagai antisipasi pemerintah mencoba membantu petani dengan varietas kacang-kacangan yakni kacang hijau untuk ditanam petani. Memang belum dianggarkan dana untuk pengadaan varietas kacang hijau, namun pemerintah sudah memesan satu ton kacang hijau sebagai bibit. Tiga ratus kg kacang hijau saat ini telah dipakai untuk mengantisipasi rawan pangan, tetapi permintaan dari tiap kecamatan pun masih banyak," kata Meok.

Meok menambahkan, pihaknya bersama instansi terkait sudah dipanggil bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM untuk rapat koordinasi di ruang kerja bupati guna membahas kemungkinan terjadinya rawan pangan di Rote Ndao. Tentunya akan ada upaya pemerintah dalam menangani masalah ini. (mar)
(Pos Kupang)

http://www.pos-kupang.com/getrss/viewrss.php?id=43778

Tidak ada komentar:

Posting Komentar