Jumat, 29/01/2010
Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya
Surabaya - Tidak jelasnya sistem pengobatan bagi warga miskin membuat Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) melakukan unjuk rasa. Karena selama ini, jaminan kesehatan bagi warga miskin sering diabaikan.
Demo yang dilakukan sekitar 30 orang itu dilakukan di DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, Jumat (29/1/2010).
"Kesehatan adalah hak bagi warga Indonesia. Tetapi bagi warga miskin kesehatan
terlalu sering diabaikan," ujar korlap aksi, Tri Joko Purwanto, kepada wartawan
di lokasi.
Buktinya, kata Joko, sudah banyak. warga miskin yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau Jamkesmas seringkali mengalami perlakuan kasar, tidak ramah, penelantaran bahkan ucapan yang merendahkan. Belum lagi
ditambah dengan birokrasi yang rumit, antre panjang hingga perilaku korupsi oknum petugas kesehatan.
"Hal tersebut jelas menyimpang dari tujuan sistem jaminan sosial," tambah Joko.
Saat ini pelayanan kesehatan warga miskin lebih parah lagi dengan ditolaknya
SKTM. Padahal SKTM adalah alat bagi warga miskin non kuota Jamkesmas untuk tetap
mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
"Yang terbaru adalah rencana mengganti SKTM dengan Jamkesda yang hingga kini
beritanya masih simpang siur," lanjut Joko.
Atas pengabaian kesehatan bagi warga miskin itu, maka SRMI menuntut menolak
penghapusan SKTM, harus ada sosialisasi tentang program Jamkesda, pemerintah
harus menggunakan dasar data keseluruhan rakyat miskin non kuota Jamkesmas yang
akan menjadi peserta Jamkesda.
Selain itu pemerintah juga harus mendudukkan unsur warga miskin untuk duduk
dalam badan penyelenggara Jamkesda, Pemda jatim harus menyediakan rumah
penampungan bagi pasien rujukan agar tidak terlantar di rumah sakit dan
pemerintah harus menggratiskan semua obat yang dibutuhkan warga miskin.
Dalam unjuk ras aitu, massa membawa berbagai macam poster yang bertuliskan
antara lain, hentikan diskriminasi pasien miskin, permudah pelayanan untuk
pasien miskin dan SBY - Boediono gagal sehatkan rakyat Indonesia. (bdh/bdh)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar