09 November 2009

Pengemis Anak Menjamur di Bekasi


Jumat, 06 November 2009

ANTARA/Fanny Octavianu
BEKASI--MI: Pengemis anak yang beroperasi di perempatan jalan utama Kota Bekasi semakin menjamur, beberapa diantaranya ada bayi yang digendong untuk mendapatkan belas kasihan dari warga yang melintas.

Dari pantauan di perempatan jalan A. Yani arah Pekayon, Jumat, ada lima pengemis anak laki dan perempuan usia 5-10 tahun, begitu juga di depan Mega Bekasi Hypermall, Bekasi Cyber Park dan pertigaan depan Pemkot Bekasi.

"Kita kasihan melihat mereka harus berpanas-panas untuk mendapatkan uang, padahal anak-anak itu tak seharusnya dilibatkan dalam urusan ekonomi keluarga." ujar Franky, warga Taman Galaxy.

Beberapa anak-anak tersebut menyanyi tanpa alat musik apapun dengan suara tak jelas agar warga memberikan sumbangan bagi mereka. Setelah mendapat uang mereka berkumpul dengan teman lainnya.

Kepala Satpol PP Kota Bekasi Dedi Djuanda, mengatakan, pengemis anak di wilayah tersebut semakin banyak terutama setelah lebaran dan adanya larangan mengemis di wilayah DKI Jakarta.

Para pengemis anak itu berdatangan dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Indramayu, Subang, dan Purwakarta.

Dedi mengatakan di Kota Bekasi belum ada aturan hukum yang melarang warga memberikan sedekah. "Akan lebih baik pengemis anak dibina oleh dinas sosial daerah asal mereka," ujarnya.Melonjaknya pengemis anak diduga karena Kota Bekasi berbatasan dengan DKI Jakarta.

Bahkan disinyalir pengemis anak dan gepeng yang terjaring di daerah lain diturunkan di Kota Bekasi, padahal seharusnya mereka diantar ke daerah asal mereka hingga Kota Bekasi menjadi tempat penampungan pengemis.

"Kita telah berupaya menangkap basah oknum yang menurunkan pengemis anak dan gepeng di Kota Bekasi, tapi belum pernah tertangkap tangan. Kita harapkan persoalan pengemis jangan sebatas dimobilisasi ke daerah lain," ujarnya. (Ant/OL-06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar