08 November 2009

Pelacur di Penambangan Poboya Dibayar Satu Gram Emas



Jum'at, 06 November 2009

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Lokasi penambangan emas Kelurahan Poboya, Palu Timur, Provinsi Sulawesi Tengah, dan sekitarnya mulai ramai dirambah Pekerja Seks Komersial (PSK). Belum ada tindakan hukum dari aparat terkait dengan maraknya penyakit masyarakat ini.

Kepala Dinas Kesbang Dan Linmas Kota Palu Ajengkris, Jumat (6/11) mengatakan di daerah mana saja jika berdekatan dengan tempat- tempat yang mudah menghasilkan uang sudah dipastikan di sana itu hadir pelbagai jenis pekat, di antaranya judi, miras dan PSK.

Dia mengatakan, situasi yang ada di lokasi tambang karena masyarakat di sana terkesan semaunya mengambil tindakan sehingga tidak memikirkan dampak dari yang mereka lakukan. "Mereka memasang tenda kecil tidak berjauhan dengan tromol tempat pengelolaan emas," katanya.

Dalam penelusurannya, diketahui PSK dihargai satu gram emas atau mencapai Rp 300 ribu. Jumlah PSK yang beroperasi di daerah itu mencapai 50 orang.

Kepala Kelurahan Poboya Muh Aris membenarkan adanya PSK yang berkeliaran di sekitar tambang Poboya. Aris mengatakan informasi hadirnya perempuan malam itu di lokasi tambang diketahui dari laporan para tukang ojek dan masyarakat penambang yang ada.

Menurut dia, sebelumnya keberadaan PSK di wilayah tambang belum pernah terdengar, namun dengan banyaknya warga pendatang yang masuk dari berbagai daerah datang di kelurahan tersebut sering pergi mencari hiburan akibatnya PSK mengikuti mereka hingga ke tambang.

Secara terpisah, Kasat Pol PP Kota Palu Kasrun Tory mengatakan, hasil razianya di sekitar tambang tidak ditemukan adanya miras dan permainan judi. Namun soal PSK pihaknya hingga saat ini belum mendengar informasi tersebut. Dia berjanji, melakukan razia pekan depan.

DARLIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar