05 November 2009

Hutang Obat RSUD Jember Rp 5 Miliar Belum Dibayar



Jum'at, 06 November 2009

TEMPO Interaktif, Jember - Hingga kini, Rumah Sakit dr Soebandi Jember masih menungak hutang pembelian obat-obatan sebesar Rp 5 miliar kepada pemasok atau supplier. Menurut Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSD dr Soebandi, Damanhuri, obat-obatan itu digunakan untuk warga miskin yang tidak terdata dalam Jaminan Kesehatan Masyarakat selama januari hingga Agustus 2009.

"Harusnya hutang itu sudah dibayar oleh Pemkab Jember, seperti dalam amanat UU dan peraturan menteri," katanya Jum'at (6/11) pagi. Namun dia enggan menyebut jumlah total hutang Pemkab Jember ke RSUD dr Soebandi dalam hal pembiayaan warga miskin non Jamkesmas.

Dalam Rancangan APBD Jember tahun 2010, Pemkab Jember hanya menganggarkan sedikit anggaran untuk tiga rumah sakit daerah (RSD) yang menerima pasien miskin non Jamkesmas. Menurut Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas, soal hutang RSD Soebandi kepada para pemasok obat itu, masih dalam pembahasan tim anggaran.

Namun dalam RAPBD itu sudah diputuskan bahwa RSD dr Soebandi mendapat kucuran dana Rp 3 miliar, RSD Balung Rp 500 juta dan RSD Kalisat Rp 300 juta. "Kami akui itu memang minim. Tetapi hanya itu kemampuan keuangan Pemkab Jember," kata Kusen.

Ketika pendataan Jamkesmas tahun 2008 lalu, Pemkab Jember masih mempunyai sisa kuota Jamkesmas sebanyak 13.061 jiwa. Dari kuota 695.360 jiwa yang diberi oleh Departemen Kesehatan, namun hanya 682.299 orang miskin yang terdata. Namun, faktanya masih banyak warga miskin berobat dan tidak terdata di Jamkesmas.

MAHBUB DJUNAIDY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar