08 November 2009

Demi SPP Anak, Bapak Curi Rel


Senin, 9 Nopember 2009

PAKISAJI - SURYA- Kemiskinan seringkali membuat seseorang jadi gelap mata, termasuk nekat berbuat jahat. Seperti yang dialami Bambang, 35, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji ini.

Mengaku dipepet kebutuhan untuk membayar sumbangan penyelenggaraaan pendidikan (SPP) anaknya, yang duduk di bangku SD, Bambang nekat masuk ke gudang penyimpanan bekas peralatan lori–kereta zaman dulu yang dipakai mengakut tebu, Sabtu (7/11).

Dari dalam gudang yang berlokasi di Desa Sonosari, Kecamatan Pakisaji, Bambang mengembat rel sepanjang 1 meter. Ia tidak sadar bahwa gudang itu ada penjaganya. Alhasil, ketika ia keluar sambil memanggul besi rel itu, penjaga memergokinya. Tanpa perlawanan, karena jelas barang bukti ada di tangannya, Bambang diringkus. Akibatnya, Bambang bukan hanya tak bisa membayarkan SPP anaknya, melainkan malah meringkuk di sel Polsek Pakisaji dan tentu saja berpisah dengan keluarganya.

"Dia masuk gudang dengan cara melompat pagar tembok. Gudang itu milik pabrik kertas Leces, yang sudah tak berfungsi lagi. Namun di dalamnya terdapat banyak besi bekas lori zaman dulu. Tahu ada banyak besi, dia bermaksud mencurinya," kata AKP Farid Fatoni SH, Kapolsek Pakisaji, Minggu (8/11).

Kepada petugas, Bambang mengaku tak punya pekerjaan tetap. Kalau ada yang minta bantuannya, ia menjadi kuli bangunan. Di waktu lain, ketika ada pemilik lahan membutuhkan tenaganya, ia menjadi buruh tani. Keduanya jelas bukan pekerjaan yang menghasilkan uang cukup, apalagi untuk pendidikan.
Namun siang itu, dia gelap mata kemudian mau mencuri besi karena kepepet uang akibat SPP anaknya telat dibayarkan. "Anak saya dua, satu di SMP dan satu di SD. Namun yang SD, SPP-nya Rp 30.000 menunggak. Disambati anak, saya jadi berbuat seperti itu," akunya, Minggu (8/11).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar